PSIKOLOGI UMUM 1
BIODATA
Tokoh Psikologi Belajar
Burrhusm Frederic
Skinner ( B.F Skiner )Lahir di Susquehanna, Pennsylvania, 20 Maret 1904 –
meninggal di Massachusetts, 18 Agustus 1990 pada umur 86 tahun. psikolog
Amerika Serikat terkenal dari aliran behaviorisme. Skinner menempuh pendidikan
dalam bidang Bahasa Inggris dari Hamilton College. Beberapa
tahun kemudian, Skinner menempuh studi dalam bidang psikologi di Universitas
Harvard. Pada tahun 1936, Ia mengajar di Universitas
Minnesota, dan pada tahun 1948, ia mengajar di Universitas Harvard sampai akhir
hayatnya. alah satu buku terbaik dalam bidang psikologi yang ditulisnya adalah
Walden II. Dikenal karena Analisis
Behaviorisme Kondisi yang Menentukan Behaviorisme Radikal. Dipengaruhi Charles
Darwin,Ivan Pavlov,Ernst Mach,Jacques Loeb,Edward Thorndike,William James,Jean-Jacques
Rousseau.
Sejarah
teori Kondisioning Operan menurut B.F. Skinner
Asas pengkondisian
operan B.F Skinner dimulai awal tahun 1930-an, pada waktu keluarnya teori S-R.
Pada waktu keluarnya teori-teori S-R. pada waktu itu model kondisian klasik
dari Pavlov telah memberikan pengaruh yang kuat
pada pelaksanaan penelitian Skinner tidak sependapat dengan pandangan
S-R dan penjelasan reflex bersyarat dimana stimulus terus memiliki sifat-sifat
kekuatan yang tidak mengendur. Menurut Skinner penjelasan S-R tentang
terjadinya perubahan tingkah laku tidak lengkap untuk menjelaskan bagaimana
organisme berinteraksi dengan lingkungannya. Bukan begitu, banyak tingkah laku
menghasilkan perubahan atau konsekuensi pada lingkungan yang mempunyai pengaruh
terhadap organisme dan dengan begitu mengubah kemungkinan organisme itu
merespon nanti.
Asas-asas kondisioning
operan adalah kelanjutan dari tradisi yang didirikan oleh John Watson. Artinya,
agar psikologi bisa menjadi suatu ilmu, maka studi tingkah laku harus dijadikan
fokus penelitian psikologi. Tidak seperti halnya teoritikus-teoritikus S-R
lainnya, Skinner menghindari kontradiksi yang ditampilkan oleh model
kondisioning klasik dari Pavlov dan kondisioning instrumental dari Thorndike.
Ia mengajukan suatu paradigma yang mencakup kedua jenis respon itu dan
berlanjut dengan mengupas kondisi-kondisi yang bertanggung jawab atas munculnya
respons atau tingkah laku operan.
Kajian
Teori Kondisioning Operan Menurut B.F.Skiner
Menurut Skinner unsur
yang terpenting dalam belajar adalah adanya penguatan (reinforcement ) dan
hukuman (punishment).Penguatan dan Hukuman. Penguatan (reinforcement) adalah
konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi.
Sebaliknya, hukuman (punishment) adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas
terjadinya suatu perilaku.
Menurut Skinner
penguatan berarti memperkuat, penguatan dibagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Penguatan positif
adalah penguatan berdasarkan prinsif bahwa frekuensi respons meningkat karena
diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding). Bentuk-bentuk penguatan
positif adalah berupa hadiah (permen, kado, makanan, dll), perilaku (senyum, menganggukkan
kepala untuk menyetujui, bertepuk tangan, mengacungkan jempol), atau penghargaan
(nilai A, Juara 1 dsb).
b. Penguatan negatif,
adalah penguatan berdasarkan prinsif bahwa frekuensi respons meningkat karena
diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan).
Bentuk-bentuk penguatan negatif antara lain: menunda/tidak memberi penghargaan,
memberikan tugas tambahan atau menunjukkan perilaku tidak senang (menggeleng,
kening berkerut, muka kecewa dll).
Satu cara untuk mengingat perbedaan antara
penguatan positif dan penguatan negatif adalah dalam penguatan positif ada
sesuatu yang ditambahkan atau diperoleh. Dalam penguatan negatif, ada sesuatu
yang dikurangi atau di hilangkan. Adalah mudah mengacaukan penguatan negatif
dengan hukuman. Agar istilah ini tidak rancu, ingat bahwa penguatan negatif
meningkatkan probabilitas terjadinya suatu prilaku, sedangkan hukuman
menurunkan probabilitas terjadinya perilaku.
beberapa prinsip
belajar yang dikembangkan oleh Skinner antara lain:
a. Hasil belajar harus
segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan, jika benar diberi
penguat.
b. Proses belajar harus
mengikuti irama dari yang belajar.
c. Materi pelajaran,
digunakan sistem modul.
d. Dalam proses
pembelajaran, lebih dipentingkan aktivitas sendiri.
e. Dalam proses
pembelajaran, tidak digunakan hukuman. Namun ini lingkungan perlu diubah, untuk
menghindari adanya hukuman.
f. Tingkah laku yang
diinginkan pendidik, diberi hadiah, dan sebagainya. Hadiah diberikan dengan
digunakannya jadwal variable rasio reinforce
g. Dalam pembelajaran,
digunakan shaping.
Disamping itu pula dari
eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan selanjutnya terhadap
burung merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
Law of operant conditining
yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan
perilaku tersebut akan meningkat.
Law of operant extinction
yaitu jika timbulnya perilaku operant telah diperkuat melalui proses
conditioning itu tidak diiringi stimulus
penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah.
Perdebatan
Skinner dan tokoh-tokoh
lain pendukung teori behavioristik memang tidak menganjurkandigunakannya
hukuman dalam kegiatan pembelajaran. Namun apa yang mereka sebut dengan penguat
negatif (negative reinforcement) cenderung membatasi pebelajar untuk berpikir
dan berimajinasi.
Menurut Guthrie
hukuman memegang peranan penting dalam proses belajar. Namun ada beberapa
alasan mengapa Skinner tidak sependapat
dengan Guthrie, yaitu: Pengaruh
hukuman terhadap perubahan tingkah laku sangat bersifat sementara; Dampak psikologis yang buruk mungkin akan
terkondisi (menjadi bagian dari jiwa si terhukum) bila hukuman berlangsung lama; Hukuman yang mendorong si terhukum untuk
mencari cara lain (meskipun salah dan buruk) agar ia terbebas dari hukuman.
Dengan kata lain, hukuman dapat mendorong si terhukum melakukan hal-hal lain
yang kadangkala lebih buruk daripada kesalahan yang diperbuatnya
Skinner lebih percaya
kepada apa yang disebut sebagai penguat negatif. Penguat negatif tidak sama
dengan hukuman. Ketidaksamaannya terletak pada bila hukuman harus diberikan
(sebagai stimulus) agar respon yang muncul berbeda dengan respon yang sudah
ada, sedangkan penguat negatif (sebagai stimulus) harus dikurangi agar respon
yang sama menjadi semakin kuat. Misalnya, seorang pebelajar perlu dihukum
karena melakukan kesalahan. Jika pebelajar tersebut masih saja melakukan
kesalahan, maka hukuman harus ditambahkan. Tetapi jika sesuatu tidak
mengenakkan pebelajar (sehingga ia melakukan kesalahan) dikurangi (bukan malah
ditambah) dan pengurangan ini mendorong pebelajar untuk memperbaiki
kesalahannya, maka inilah yang disebut penguatan negatif. Lawan dari penguatan
negatif adalah penguatan positif (positive reinforcement). Keduanya bertujuan
untuk memperkuat respon. Namun bedanya adalah penguat positif menambah,
sedangkan penguat negatif adalah mengurangi agar memperkuat respons.
sumber :
http://edukasi.kompasiana.com/2011/02/13/teori-bf-skinner-340649.html
0 komentar:
Posting Komentar