KESEHATAN
MENTAL
Ø Teori kepribadian kesehatan
Kesehatan
adalah aspek yang paling penting bagi fase kehidupan manusia. Kesehatan mental
terentang dari aspek yang baik dan buruk, kadang – kadang mental seseorang
sangat baik dan kadang sebaliknya menjadi buruk. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran,
emosional, dan spiritual. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan
pikiran. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk
mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih
a.
Aliran
psikonalisa
Menurut
Psikoanalisis sisi yang sakit atau pincang dari kodrat manusia karena hanya
berpusat pada tingkah laku yang neurotis dan psikotis. Freud dan orang-orang
yang mengikuti ajaran-ajarannya mempelajari kepribadian yang terganggu secara
emosional, bukan kepribadian yang sehat yang paling buruk dari kodrat manusia,
bukan yang paling baik. teori psikoanalisa nya freud menjelaskan tentang
struktur kepribadian individu, struktur kepribadian tersusuan atas 3 sistem
pokok, yakni:
Ø ID : merupakan sistem kepribadian yang
asli, dimana id sebagai rahim tempat berkembangan ego dan superego. Id
berisikan segala sesuatu yang secara psikologis ada sejak lahir dan merupakan
reservoir energi psikis. Id berhubungan erat dengan proses – proses jasmaniah
dari mana id mendapatkan energinya. id memiliki 2 proses yaitu : proses primer
dan tindakan refleksi. id terdiri dari dorongan – dorangan biologis seperti
makan, sex dan agresifitas.
Ø Ego : timbul karena kebutuhan – kebutuhan
organisme memerlukan transaksi – transaksi yang sesuai dengan dunia kenyataan
objektif. Perbedaan pokok antara id dan ego adalah id hanya mengenal kenyataan
subjektif-jiwa sedangkan ego membedakan antara hal -hal yang terdapat dalam
batin dan hal – hal yang terdapat dalam dunia luar. Ego disebut juga sebagai
eksekutif kepribadian karena ego mengontrol pintu – pintu arah tindakan ,
memilih segi lingkungan kemana ia akan membri respon dan memutuskan insting
mana yang akan dipuaskan.
Ø Superego : perwujudan internal dari nilai –
nilai dan cita – cita tradisional masyarakat. Superego juga mencerminkan yang
ideal, bukan yang real, memperjuangkan kesempurnaan dan bukan kenikmatan.
superego disebut juga sebagai wasit tingkah laku.
b.
Aliran behavioristik
oleh para
behavioris sebagai orang-orang yang memberikan respons secara positif terhadap
stimulus-stimulus dari luar oleh ahli-ahli psikoanalisis sebagai korban dari
kekuatan-kekuatan biologis dan konflik-konflik masa kanak-kanak. insting dan
konflik-konflik masa kanak-kanak mempengaruhi kepribadian, namun mereka tidak
percaya bahwa manusia merupakan korban yang tak dapat berubah dari
kekuatan-kekuatan ini.
c. Aliran Humanistik
Humanistik adalah aliran
dalam psikologi yang muncul tahun 1950an
sebagai reaksi terhadap behaviorisme dan psikoanalisis. Aliran ini secara eksplisit
memberikan perhatian pada dimensi manusia dari psikologi dan konteks manusia
dalam pengembangan teori psikologis. Permasalah ini dirangkum dalam lima postulat Psikologi
Humanistik dari James Bugental (1964), sebagai berikut:
- Manusia tidak bisa direduksi menjadi
komponen-komponen.
- Manusia memiliki konteks yang unik di dalam
dirinya.
- Kesadaran manusia menyertakan kesadaran akan
diri dalam konteks orang lain.
- Manusia mempunyai pilihan-pilihan dan tanggung
jawab.
- Manusia bersifat intensional, mereka mencari
makna, nilai, dan memiliki kreativitas
- Aliran ini menganggap setiap
orang memiliki kemampuan untuk lebih baik.
Bagi
ahli-ahli psikologi humanistik, manusia jauh lebih banyak memiliki potensi. Meskipun
kebanyakan ahli psikologi humanistik tidak menyangkal bahwa stimulus-stimulus
dari luar, instink-instink, dan konflik-konflik masa kanak-kanak mempengaruhi
kebribadian, namun mereka tidak percaya bahwa manusia merupakan korban yang
tidak dapat berubah dari kekuatan-kekuatan negatif. Manusia harus dapat mengatasi masa lampau,
kodrat biologis, dan ciri-ciri lingkungan. Manusia juga harus berkembang dan
tumbuh melampaui kekuatan-kekuatan negatif yang secara potensial menghambat.
d. Pendapat
alport
teori
Allport itu telah membantu manusia untuk melihat diri sendiri sebagai mahkluk
yang baik dan penuh harapan. Hal tersebut terlihat dari teorinya, yaitu
”gambaran kodrat manusia adalah positif, penuh harapan dan menyanjung-nyanjung”.
Memandang satu pribadi positif dan apa adanya merupakan salah satu definisi
pribadi sehat, inilah kelebihan dan kekuasan dari teori Allport. Allport tidak
percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh
kekuatan-kekuatan tidak sadar kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dilihat dan
dipengaruhi. Orang-orang yang sehat tidak didorong oleh konflik-konflik tak
sadar dan tingkah laku mereka tidak ditentukan oleh setan-setan yang ada jauh
dalam mereka. Allport percaya bahwa kekuatan-kekuatan tidak sadar itu merupakn
pengaruh-pengaruh yang penting pada tingkah laku orang-orang yang neurotis.
Akan tetapi individu-individu yang sehat yang berfungsi pada tingkat rasional
dan sadar, menyadari sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang membimbing mereka dan
dapat mengontrol kekuatan-kekuatan itu juga.Kepribadian-kepribadian yang matang
tidak dikontrol oleh trauma-trauma
dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Orang-orang yang neurotis terikat atau
terjalin erat pada pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak, tetapi orang-orang
yang sehat bebas dari paksaan-paksaan masa lampau. Dalam teori Allport juga memandang bahwa kesehatan
psikologis adalah melihat ke depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan
bahwa seluruh teori yang dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan
dengan teori-teori yang dikemukakan oleh Freud. Allport
ingin menghindari pendapat yang mengundang pertanyaan dari banyak teoritikus
yang menyatakan bahwa diri atau ego itu serupa manusia mikro (homunculus)
atau “manusia yang berada di dalam dada” yang melakukan tugas
mengorganisasikan, memegang kendali dan menjalankan sistem kepribadian. Ia
mengakui pentingnya semua fungsi psikologis yang bersumber pada diri dan ego,
namun ia berusaha keras menghindari teori yang memandang diri dan ego sebagai
pelaku atau penggerak kepribadian. Bagi allport, diri dan ego dapat digunakan
sebagai kata sifat untuk menunjukkan fungsi-fungsi proprium di dalam seluruh
bidang kepribadian. Kekurangan Allport pada
persamaan formal sehingga tidak memadai untuk banyak penelitian, gagal
menunjukkan konsep pokok yaitu fungsi otonomi, mengasumsikan adanya
diskontinuitas antara hewan-manusia, masa kanak-kanak dan dewasa, normal dan
abnormal, menekankan keunikan kepribadian, memberikan perhatian yang terlalu
sedikit pada pengaruh sosial, dan faktor situasioanal, serta menggambarkan
manusia pada gambaran terlalu positif.
e.
Pendapat Rogers
Orang yang sehat menurut Rogers
adalah orang yang bisa mengaktualisasikan dirinya. Aktualisasi
diri terjadi berkesinambungan, tidak statis. Aktualisasi diri adalah suatu
proses yang sulit dan terkadang menyakitkan. Berkembangnya konsep diri yang
sehat tergantung dari pengalman masa kecil anak akan pnerimaan dan cinta kasih
(ibu). Orang yang mengaktualisasikan diri adalah benar-benar diri mereka
sendiri dan tidak bersembunyi di balik topeng ataupun menyembunyikan sebagian
dari dirinya. lima tanda-tanda orang yang melakukan aktualisasi diri
adalah sebagai berikut:
1. Terbuka pada pengalaman : Pengalaman tidak hanya diterima
namun juga dimanfaatkan untuk mengembangkan persepsi dan ungkapan baru.
2. Kehidupan eksistensial
: Ia tidak akan beperasangka dan mudah menyesuaikan diri terhadap pengalaman
sehingga tidak harus memanipulasi apa yang dialaminya.
3. Kepercayaan terhadap organisme
orang sendiri : Hal
ini menjadikannya dalam membuat keputusan dapat mempercayai organismenya
sendiri, intuisinya, impuls-impuls yang timbul seketika. Ia menjadi spontan
namun tidak terburu-buru (tidak mempertimbangkan konsekuensi tindakan). Ia
percaya dirinya sendiri.
4. Persaaan bebas : Orang yang sehat dapat
memilih dengan bebas dapat memilih dengan bebas tanpa rintangan atau paksaan
antara alternatif pikiran dan tindakan.
5. Kreativitas : orang yang sehat adalah orang
yang kreatif
§ Menurut rogers manusia yang
rasional dan sadar, tidak dikontrol oleh peristiwa-peristiwa pada masa
kanak-kanak.
§ Positive Regard, suatu kebutuhan yang memaksa dan
dimiliki semua orang. Semua anak terdorong untuk mencari positive regard. Akan
tetapi tidak setiap anak akan menemukan kepuasan yang cukup akan kebutuhan yang
ini. Anak puas kalau dia menerima kasih sayang, cinta, dan persetujuan dari
orang lain, tetapi ia akan kecewa kalau dia menerima celaan dan kurang mendapat
cinta dan kasih sayang.
§ Self concept yang berkembang dari anak itu
sangat dipengaruhu oleh ibu. Namun jika si-ibu tidak memberikan positive
regard kepada anak, anak akan menjadi peka terhadap suatu tanda penolakan
§ Kasih sayang yang diterima anak
adalah syarat tingkah laku yang baik. Karna ia mengembangkan conditional
positive regard maka ia menginternalisasikan sikap-sikap ibu dan
menerapkannya pada dirinya sendiri.
§ Syarat utama timbulnya
kepribadian sehat adalah penerimaan “penghargaan positif tanpa syarat” (unconditional
positive regard) pada masa kecil.
§ Unconditional
positive regard tidak menghendaki bahwa semua pengekangan terhadap
tingkah laku anak tidak ada; tidak berarti bahwa anak diperbolehkan melakukan
apa saja yang diinginkan tanpa dinasihati.
f.
Pendapat
Maslow
Menurut Maslow, setiap individu memiliki potensi untuk
berkembang (Personal growth). Dalam menjelaskan kebutuhan manusia,
Maslow membntuk hirarki kebutuhan menjadi:
1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan Rasa aman
3. Kebutuhan Kasih sayang
4. Kebutuhan Penghargaan
5. Aktualisasi Diri
Ciri-ciri
pribadi yang sehat menurut Abraham maslow:
§ Menerima realitas secara tepat
Orang-orang
yang sangat sehat mengamati objek-objek dan orang-orang di dunia sekitarnya
secara objektif, teliti terhadap arang lain, mampu menemukan denagn cepat
penipuan dan ketidakjujuran. Semakin objektif kita mampu menggambarkan
kenyataan, maka semakin baik kemampuan kita untuk berpikir secara logis, untuyk
mencapai kesimpulan-kesimpulan yang tepat, dan pada umumnya untuk menjadi
efisien secara intelektual.
§ menerima diri dan orang lain apa
adanya
Orang-orang
yang mengaktualisasikan diri menerima diri mereka. Kelemahan-kelemahan dan
kekuatan-kekuatan mereka tanpa keluhan atas kesusahan. Karena orang-orang sehat
ini begitu menerima kodrat mereka, maka mereka tidak harus mengubah atau
memlsukan diri mereka. Mereka santai dan puas denagn diri mereka dan penerimaan
ini berlaku bagi semua tingkat kehidupan. Sebaliknya, orang-orang neurotis
dilumpuhkan oleh persaan malu atau perasaan salah atas kelemahan-kelemahan dan
kekurangan-kekurangan mereka, begitu di hantui sehingga mereka mengalihkan
waktu dan energi dari hal-hal yang lebih konstuktif.
§ Bertidak secara spontan dan alamiah,
tidak dibuat-buat
Dalam
situasi dimana ungkapan perasaan yang wajar dan jujur dapat menyakitkan orang
lain, atau dimana hal tersebut tidak penting, maka untuk sementara mereka
mengekang persaaan-perasaan itu.
§ Memusatkan pada masalah-masalah
bukan pada perseorangan
Orang
yang mengaktualisasikan diri mencintai pekerjaan mereka dan berpendapat bahwq
pekerjaan itu tentu saja cocok untuk mereka. Pekerjaan mereka adalah sesuatu
yang ingin mereka lakukan; tentu, sesuatu yang harus mereka lakuakn tidak
semata-mata suatu pekerjaan untuk mendapat penghasilan.
g.
Pendapat
Fromm
Fromm
melihat kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia
percaya bahwa kesehatan jiwa harus di definisikan menurut bagaimna baik nya
masyarakat menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu,
bukan menurut bagaimana baiknya individu-individu menyesuaikan diri dengan
masyarakat. Karena itu kesehatan psikologis tidak begitu banyak merupakan usaha
masyarakat. Suatu masyarakat yang tidak sehat atau sakit menciptakan
permusuhan, kecurigaan, ketidakpercayaan dalam anggota-anggotanya, dan
merintangi pertumbuhan penuh dari setiap individu. Tetapi apabila
kekuatan-kekuatan sosial mencampuri kecenderungan kodrati untuk pertumbuhan,
akibatnya ialah tingkah laku irasional dan neurotis, masyarakat-masyarakat yang
sakit menghasilkan orang-orang yang sakit. Menurut Fromm, kita adalah makhluk
yang unik dan kesepian. Sebagai akibat evolusi kita dari binatang-binatang yang
lebih rendah, kita tidak lagi bersatu dengan alam, kita telah mengatasi alam.
Tidak seperti tingkah laku binatang, tingkah laku kita tidak terikat pada
mekanisme-mekanisme instinktif. Akan tetapi perbedaan yang sangat penting
antara manusia dan binatang yang lebih rendah terletak pada kemampuan kita akan
kesadaran diri, pikiran, dan khayal. Kita mengetahui bahwa kita akhirnya tidak
berdaya, kita akan mati, dan terpisah dari alam. Dorongan Kepribadian yang
sehat. Sebagai organisme yang hidup, kita didorong untuk memuaskan
kebutuhan-kebutuhan fisiologis dasar akan kelaparan, kehausan, dan seks. Semua
manusia sehat dan tidak sehat didorong oleh kebutuhan-kebutuhan tersebut,
perbedaan antara mereka terletak dalam cara bagaimana kebutuhan-kebutuhan ini
dipuaskan. Orang-orang yang sehat memuaskan kebutuhan-kebutuhan psikologis
secara kreatif dan produktif. Orang-orang yang sakit memuaskan
kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan cara-cara irasional.
Sumber :