You can replace this text by going to "Layout" and then "Edit HTML" section. A welcome message will look lovely here.
RSS

Kamis, 25 Juni 2015

PSIKOTERAPI

Nama : Tri Septiana
Kelas  : 3 PA 12
Npm   : 17512459

                                                                     PSIKOTERAPI
Terapi Bermain
Bermain merupakan cara ilmiah bagi seorang anak untuk mengungkapkan konflik yang ada dalam dirinya yang pada awalnya anak belum sadar bahwa dirinya sedang mengalami konflik . melalui bermain anak dapat mengekspresikan pikiran, perasaan, fantasi serta daya kreasi dengan tetap mengembangkan kreatifitasnya dan beradaptasi lebih efetif terhadap berbagai sumber stress. 
  • Fungsi bermain dalam perkembangan kompetensi diri

a.       Bermain dapat merangsang perkembangan kognitif anak. Dengan bermain anak dapat        menyelidiki lingkungan belajar tentang objek dan penyelesaian masalah
b.      Bermain mempelancar perkembangan sosial anak. Khususnya dalam bermain fantasi dan   khayalan dengan bermain peran, anak belajar mengerti oranglain dan bermain peran yang akan diperankan apabila bertambah usianya.
c.  Bermain memungkinkan anak menyelesaikan masalah emosi. Anak belajar mengetasi ketakutan, konflik dalam dirinya dengan situasi yang tidak mengancam.
Permainan untuk memfasilitasi ekspresi diri dapat berupa bentuk-bentuk berikut:
1.       Mainan kehidupan nyata. Boneka yang terdiri atas keluarga (ibu, bapak, anak), boneka rumah-rumahan, binatang peliharaan, atau tokoh kartun dapat menjadi media untuk mengekpresikan perasaan secara langsung. Terapis juga dapat menggunakan mainan keseharian seperti mobil-mobilan, alat masak memasak tiruan, kartu bergambar , atau kapal-kapalan untuk melihat pengalaman hidup klien.
2.      Mainan pelepas agresivitas-bermain peran. Klien dapat mengkomunikasikan emosi yang terpendam melalui mainan atau materi seperti karung tinju, boneka tentara, boneka dinosaurus dan hewan-hewan buas, pistol dan pisau mainan, boneka orang, dan balok kayu.
3.      Mainan pelepas emosi dan ekspresi kreativitas. Pasir, air, balok, atau lilin dapat menjadi sarana klien mengekspresikan emosi atau kreativitasnya.

Contoh Kasus
Rido Sering Disiksa sejak 8 Bulan Lalu
Senin, 4 Oktober 2010 21:52

Laporan almi fitri, wartawan tribunnewsbatam
TRIBUNNEWSBATAM, TANJUNGPINANG - Dian tak mampu menyembunyikan kekesalannya terhadap Rudi yang kini ditangkap aparat Polsek Bukit Bestari, Tanjungpinang.Ia tak habis pikir atas kelakuan suaminya yang tega melakukan kekerasan terhadap anaknya, Rido (2,5 tahun). Dian menuturkan, usai Magrib pada Minggu (3/10), Rudi pulang ke rumah dengan kondisi mabuk. Setelah duduk sebentar, buruh pelabuhan itu mengajak anaknya untuk jalan-jalan, namun Rido tidak mau. Diduga karena trauma sering disiksa itulah Rido tidak mau hingga akhirnya diseret oleh ayah tirinya itu. Dalam kekerasan itu, rido sempat ditendang dan diinjak-injak. Aksinya baru berhenti setelah dilerai para tetangga-tetangganya. Dian mengatakan, setiap diajak Rudi, Rido memang selalu menolak karena takut. Slain itu apabila melihat bapaknya pulang, Rido yang biasa ceria itu langsung sembunyi di belakang lemari.  "Rido terus menolak apabila diajak, sehingga ia diseret," kata Dian. Dia mengatakan sejak menikah delapan bulan lalu dengan Rudi, anaknya selalu mendapat kekerasan dari suaminya itu. Akibat perbuatanya pelaku saat ini mendekam di sela tahanan Polsek Bukit Bestari. Ia terancam dengan hukuman 15 tahun penjara sesuai pasal 80 UU Nomor 23/2002 tentang perlindungan anak, junto pasal KDRT junto pasal 351 KUHP. Polisi sendiri telah mendapatkan keterangan dari Rudi. "Pelaku mengaku mabuk saat melakukan pemukulan itu, itu dikarenakan anaknya bandel," kata Kapolsek Bukit Bestari Memo Ardian.

Terapi yang cocok adalah : ada beberapa cara untuk meredakan anak-anak yang mengalami kekerasan oleh orang tua, cara untuk menyembuhkan pasca trauma anak dalam kekerasan tersebut adalah terapi bermain, karena cara ini digunakan untuk anak-anak yang sulit untuk mengungkapkan apa yang dialaminya dan merasa takut jika melihat sosok bapaknya. 


Daftar Pustaka :
Gunarsa, yulia singgih D. (2000) asas-asas psikologi keluarga idaman. PT BPK gunung mulia.Zellawati Alice (2011). Terapi Bermain Untuk Mengatasi Permasalahan Pada Anak. Jurnal. Vol 2,No 3. Fakultas Psikologi Universitas AKI.Setiyo Purwanto, S. Psi, MSi.(2007). PENGGUNAAN TERAPI BERMAIN SEBAGAI TEKNIK PSIKOTERAPI.

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS